Kaur:https//www//Indonewstv.co.id - warga kinal keluhkan jalan provinsi dede diperhatikan pemerintah provinsi bengkulu melalui DPUPR.
Mengingat pembangunan jalan provinsi titik mentiring - datar lebar yang berlokasi perbatasan desa gunung megang.kecamatan kinal - datar lebar kecamatan lungkang kule merupakan jalan alternatif tanggung jawab pemerintah provinsi bengkulu melalui DPUPR harusnya tim unit reaksi cepat (URC) turun lapangan mengingat badan jalan sudah tertutup pepohonan, membuat warga kecamatan kinal inisial (Ms) keluhkan badan jalan LAH AKAP LI dipayungi oleh dahan pepohonan dipinggir jalan dalam bahasa kinal ucapnya pada awak media.
Menurut inisial (Ms), seharusnya pemprov bengkulu melalui DPUPR bengkulu 6 bulan 1 kali melakukan tebas bayang, mengapa ? karena dana tebas bayang itu besar walau
saya tidak jumlah dananya. demi tanggung jawab & keamanan pengendara gubernur bengkulu bisa memantau & memperhatikan jalan tersebut melalui DPUPR provinsi.
Dari peninjauan awak media dilapangan mendengar informasi tersebut, benar adanya jalan provinsi perbatasan kinal - lungkang kule membahayakan pengguna jalan khususnya pengendara roda dua, dikarenakan jalan provinsi ini kurangnya perhatian pemerintah provinsi.
Tanggapan warga kecamatan lungkang kule inisial (Yd), menjelaskan pada awak media, benar atau tidaknya pendapat saya, karena menurut saya, dana tebas bayang ini besar, harusnya pihak DPUPR provinsi melakukan pembersihan tebas bayang itu 3 bulan sekali ujarnya.
Lanjutnya, selain 3 bulan sekali melakukan pembersihan tebas bayang, pembersihan juga dilakukan seharusnya 1 meter dari pingiran siring jalan, dananya juga besar. kalau menurut undang - undang kementerian DPUPR, tebas bayang itu dilakukan 3 bulan sekali melakukan pembersihan tebas bayang ujar inisial (Yd).
Sambungnya lagi, DPUPR provinsi harusnya turunkan tim unit reaksi cepat (URC) untuk melakukan pembersihan tebas bayang demi kenyamanan pemandangan pengguna jalan 'ujar inisial (Yd).
Sejak turunnya berita ini upaya konfirmasi kepada DPUPR provinsi bengkulu masih diupayakan.
"( Samsudin )"
