INDONEWSTV.COM - Jelang lebaran yang tinggal hitungan hari ini , pasar - pasar di Banjarmasin di padati pembeli, tentunya para kaum Ibu - Ibu .
Hasil pantauan awak media Indonewstv.com saat berkeliling di salah satu pasar tradisional yang ada di Kalimantan Selatan Banjarmasin dan Banjarbaru ini, telah mendapati adanya kelangkaan bahan sembako yakni berupa Bawang Merah yang sangat jarang terlihat di Stand - stan di pasar tradisional ini .
Sementara Bawang Merah salah satu bahan Sembako yang wajib ada di setiap kebutuhan dan keperluan Memasak .
Saat awak media wawancara pada salah satu pedagang Bawang Merah yang tidak banyak jumlahnya 27/04/22 .
Pedagang Bawang Merah mengatakan pada awak media mengenai sedikitnya stok Bawang Merah yang di jual para pedagang di pasar saat ini, di karenakan sedikitnya Bawang yang di kirim ke Banjarmasin dan sedikitpula para Bawang yang di bagikan ke penjual - penjual di pasar ini tuturnya pada awak media .
Padahal menurut salah satu pedagang Bawang Merah Yakni H. Ridwan yang pemilik STAN di salah satu pasar tradisional ini, mengatakan banyaknya atau tingginya minat pembeli bawang saat ini, lebih - lebih menjelang Lebaran Idul Fitri ini ungkapnya .
Hasil investigasi awak media yang berkeliling di dua pasar yang berbeda, hasilnya pun sama adanya kelangkaan Bawang Merah di pasar.
Menurut Dirjen Holtikultura
Kementerian Pertanian RI, Prihasto Setyanto saat membuka pangan pasar murah , kementrian RI yang Berkolaborasi dengan dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura ( TPH ) Provinsi Kalimantan Selatan Banjarmasin di halaman kantor dinas ( TPH ) di kota Banjarbaru .
Prihasto mengatakan kebutuhan Bawang Merah di Kalsel tiap tahunya telah mencapai sebesar 13.287 Ton .
Namun kata Prihasto petani di daerah Kalsel sendiri ini hanya mampu memproduksi sekitar 400 Ton saja per tahun ungkapnya, jelas terdapat kekurangan yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat sebutnya .
Dengan kurangnya kebutuhan pokok khususnya bawang merah ini yang sangat di butuhkan oleh masyarakat sendiri, menurut Prihasto ini adalah peluang besar bagi para petani bawang merah di Kalsel ini tegasnya, untuk melakukan pembudidayaan Bawang Merah bagi para petani kalsel .
Setidaknya Kalsel masih banyak memerlukan Bawang Merah, dan juga para petani harus menyiapkan lahan yang cukup .
Mengenai Cabai Merah Besar menurut Prihasto Kalsel masih Difisit 6000 Ton, karena Produksi nya di daerah baru hanya 9 Ribu Ton pertahun sedangkan kebutuhan menurut Prihasto sebesar 15.229 Ton pertahun .
Untuk masalah Cabe Rawit menurutnya juga mengalami Difisit kebutuhan pertahun 14.635 Ton dan yang bisa di sediakan Baru 11.385 Ton .
Jadi untuk mengurangi Difisit cara kata Prihasto mengatakan pada semua awak media yang saat itu mewawancarai, tidak ada cara lain selain memproduksi yang wajib di dukung oleh pemerintah daerah itu sendiri baik itu Pemprov maupun pemkab dan pemerintah kota tegasnya .
Jurnalis : Rahim