TNI AL. Koarmada II. 1 Mei 2025 | Tim SFQR Lanal Nunukan jajaran Koarmada II yang tergabung dalam Tim Gabungan TNI AL berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 14 karung ballpress dari Malaysia di Pangkalan Tradisional Bambangan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Kamis (1/5). Keberhasilan ini menjadi salah satu bentuk komitmen Lanal Nunukan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan laut perbatasan RI-Malaysia.
Operasi penggagalan dilakukan pada Kamis, pukul 10.30 WITA, saat Tim Gabungan TNI AL melaksanakan pemeriksaan rutin terhadap penumpang dan barang bawaan di pelabuhan tradisional tersebut. Kecurigaan muncul saat tim menemukan empat orang penumpang tanpa identitas resmi yang membawa 14 karung mencurigakan. Setelah dilakukan pemeriksaan, seluruh terduga bersama barang bukti diamankan ke Mako Lanal Nunukan untuk proses lebih lanjut.
Empat orang yang diamankan yakni M (asal Bulungan), MS (asal Kendari), FBK (asal Tawau), dan A (asal Tawau). Dari hasil pemeriksaan ditemukan juga barang bukti berupa dua paspor, dua buku nikah, satu unit HP, sejumlah uang tunai sebesar RM 1.500, dan beberapa barang pribadi lainnya.
Dalam pengakuannya, M menyebut bahwa barang berupa ballpress tersebut dibeli di Pasar Minggu Kunak, Malaysia, dan akan dibagikan kepada keluarganya di Tanjung Palas, Bulungan. Ia menyatakan baru pertama kali membawa ballpress dalam jumlah besar dan masuk ke Indonesia melalui jalur tidak resmi.
Perjalanan ilegal tersebut dimulai dari Kunak menuju Tawau, kemudian dilanjutkan dengan speedboat ke wilayah Aji Kuning, Sebatik. Dari sana, mereka bergerak menuju Dermaga Bambangan, tempat di mana pemeriksaan oleh Tim Gabungan TNI AL dilaksanakan dan upaya penyelundupan berhasil digagalkan. Keempat terduga beserta barang bukti akan diserahkan ke Bea Cukai Nunukan untuk diproses lebih lanjut.
Keterlibatan Lanal Nunukan dalam penggagalan ini merupakan implementasi dari perintah Pangkoarmada II Laksda TNI I. G. P. Alit Jaya, S.H., M.Si., yang menegaskan bahwa, “Seluruh jajaran Koarmada II harus terus meningkatkan kesiapsiagaan dan pengawasan di wilayah perbatasan, sebagai bentuk nyata pengabdian TNI AL dalam menjaga kedaulatan negara dan mencegah masuknya barang ilegal yang merugikan bangsa.”
(Pen/2)