 |
| H. Buya Unchu Fauzi Azizka. |
Pasaman - Pada 27 November mendatang, masyarakat Pasaman yang telah memiliki hak pilih akan menggunakan hak pilihnya dalam ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Pasaman 2024.
Pemimpin seperti apakah yang dinilai layak untuk dipilih? Menurut H.Buya Unchu Fauzi Azizka S.Hi, sudah saatnya ditinggalkan pendekatan berspektif pendek dan dangkal dalam menjatuhkan pilihan politik.
"Saatnya kita memilih dengan jangkauan pertimbangan yang jauh ke depan," ujar tokoh yang akrab dipanggil Buya Unchu itu usai menjadi khatib shalat Jumat
di Masjid Raya Jihad Ambacang Anggang, Nagari Aia Manggih, Kecamatan Lubuk Sikaping, Jumat (11/10/2024).
Menurut Buya Unchu, pilkada merupakan ajang politik yang sangat menentukan, terutama untuk memilih pasangan pemimpin yang akan memimpin suatu daerah dalam rentang waktu lima tahun ke depan.
Makanya, menurut Buya Unchu, masyarakat mesti memilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang matang seperti kapasitas, kemampuan, rekam jejak, pemahaman terhadap nilai-nilai agama dan lainnya.
"Janganlah menjatuhkan pilihan politik karena sosok atau figur yang dipilih merupakan keluarga atau kerabat," ungkapnya. "Karena pertaruhannya sangat mahal, yaitu nasib daerah dan masyarakat untuk rentang waktu lima tahun ke depan," ujarnya.
Selain karena ketokohan dan kemampuan, sambung Buya Unchu, faktor rekam jejak juga layak menjadi pertimbangan sendiri. " Secara kasat mata kan bisa dilihat, siapa yang telah berbuat atau yang masih hanya berjanji," katanya.
Pada bagian lain, Buya Unchu meminta umat Islam di daerah ini untuk mempedomani empat sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sebelum menjatuhkan pilihan politik.
Yaitu, menurut Buya Unchu, shiddiq, yang berarti jujur, sifat utama yang selalu dipegang Nabi Muhammad dalam memimpin.
Kemudian, sambung Buya Unchu, amanah, yang berarti mampu menjalankan dan menjaga kepercayaan yang diembankan.
Lalu, tabliq yang berarti menyampaikan kebenaran dan berani mengungkap kebathilan, dan fathonah: Berarti pandai atau cerdas. (spa)
